Source: unsplash.com/Riccardo Bergamini
Sushi adalah kuliner khas Jepang yang saat ini telah tesebar di seluruh dunia. Sushi biasanya dibuat menggunakan nasi dan bahan-bahan segar, seperti telur, buah, sayur, dan seafood. Penyajian sushi pun beragam, mereka sering disuguhkan menggunakan wasabi, kecap asin, dan telur ikan.
Selain mampu mempercantik penampilan, telur ikan ternyata punya manfaat yang baik untuk tubuh. Masyarakat Jepang menggunakan beberapa jenis telur ikan dalam pembuatan sushi. Setiap telur ikan memiliki rasa, tekstur, dan aroma yang berbeda-beda. Hal ini, menciptakan karateristik tersendiri bagi setiap sushi.
Beberapa jenis telur ikan yang sering disajikan bisa Anda cari tahu di bawah.
Yuk, kepoin!
Tobiko
Source: freepik.com/lifeforstock
Telur ikan pertama yang paling umum digunakan adalah tobiko. Telur ikan ini berwarna oranye, dengan ukuran kecil (kurang lebih 0.5-0.8 milimeter). Tobiko berasal dari ikan terbang. Selain untuk sushi, tobiko pun digunakan dalam masakan lain. Fungsi utama tobiko pada hidangan tentu saja sebagai penyeimbang rasa dari sushi.
Sekilas, tobiko memang mirip seperti caviar. Hanya saja, warnanya lebih terang dan ukurannya lebih kecil. Tobiko matang dengan sendirinya, tidak dibuahi. Setelah dipanen, tobiko akan diawetkan menggunakan garam.
Banyak testimony mengatakan bahwa rasa tobiko cukup asin. Wajar, sebab proses pengawetan tobiko sendiri menggunakan garam. Namun, rasa manis alami yang ada pada tobiko tidak langsung hilang begitu saja. Meskipun tipis, Anda tetap bisa merasakan sensasi laut dari tobiko. Teksturnya renyah, ketika masuk ke mulut akan meletup-letup.
Masago
Source: Google image
Selain tobiko, dalam penyajian sushi juga kerap digunakan masago. Mungkin bagi beberapa orang, masago masih terdengar asing. Terlebih karateristik fisiknya yangs edikit mirip dengan tobiko. Padahal keduanya berasal dari sumber yang berbeda.
Masago adalah telur ikan yang berasal dari ikan capelin. Ikan ini kerap ditemukan di Samudra Pasifik serta Arktik. Ukurannya jauh lebih kecil dan warnanya jauh lebih pucat. Oleh karena itu, masago sering diberi pewarna tambahan agar warnanya lebih cantik nan menarik.
Tentunya terdapat perbedaan dari masago dan tobiko. Jika tobiko disukai karena tekstur renyahnya, masago justru punya sisi lembut tersendiri. Rasanya asin dengan hint pahit. Di samping itu, masago punya rasa alami laut yang begitu kentara. Namun, dibandingkan harga tobiko, masago memang lebih ekonomis, kerena murah.
Ikura
Source: unsplash.com/Max Griss
Telur ikan selanjutnya adalah ikura. Telur ikan ini berasal dari ikan salmon, oleh karena itu sering disebut juga sebagai salmon roe. Ikura berwarna oranye dengan berntuk bulat besar. Kalau disandingkan dengan sagu mutiara, mungkin akan persis, hanya waranya saja berbeda. Sama seperti tobiko dan masago, ikura kerap dijadikan topping untuk makanan khas Jepang, salah satunya tentu saja sushi.
Ikura tidak hanya dijadikan sebagai toping, banyak orang yang memanfaatkannya untuk lauk. Biasanya memang disajikan mentah, tapi kalau dalam keadaan matang pun ikura justru lebih enak. Rasanya jauh lebih keluar. Ikura memberikan pengalaman kuliner yang tidak terlupakan bagi konsumen. Rasanya manis dan asin dalam satu waktu. Teksturnya lembut dan sedkit lengket.
Sama seperti daging salmon, ikura memiliki nutrisi yang baik untuk tubuh. Ikura mengandung omega-3, vitamin, dan mineral yang tinggi, sehingga bagus dikonsumsi oleh setiap kalangan. Namun, untuk harga, ikur memang lebih mahal dan cukup eksklusif.
Tarako
Source: Google image
Selanjutnya, telur ikan yang akan diperbincangkan adalah tarako. Telur ikan ini punya keunikan sendiri, sebab dalam penyajianya masih terlapisi selaput tipis. Selaput ini nanti yang akan memberikan tekstur berbeda ketika dikonsumsi.
Tarako berasal dari telur ikan pollock atau ikan kod yang banyak ditemukan di kawasan Alaska. Bentuk tarako biasanya lebih padat, karena disajikan dengan bentuk terbungkus selaput bening. Warnanya cerah, merah muda, oranye terang, bahkan krem hampir pucat.
Daripada dijadikans ebagai hiasan, tarako lebih sering digunakan untuk isian atau campuran makanan Jepang. Tarako akan disajikan dalam keadaan menatah. Tarako punya rasa yang asin, sehingga penggunaannya akan memberikan citarasa yang semakin kaya pada hidangan. Jenis telur ini bisa dimasak langsung. Sama seperti ikura, tarako punya harga yang mahal karena proses prduksinya yang cenderung sulit.
Mentaiko
Source: Google image
Masih dari ikan pollock atau kod, menataiko sering disamakan dengan tarako. Namun, ada hal yang membedakan dari kedua jenis bahan makanan tersebut. Mentaiko pun umum ditemukan dalam pembuatan kuliner Jepang, seperti sushi dan sashimi.
Perbedaan mentaiko dan tarako terletak pada proses pembuatannya. Jika tarako bisa disajikan dengan langsung, maka mentaiko memerlukan penambahan garam dan rempah untuk memperkaya rasa. Jadi, mentaiko akan melewati serangkaian marinasi sebelum akhirnya siap dikonsumsi. Biasanya, mentaiko dibumbui dengan cabai agar rasanya lebih pedas dan menciptakan rasa berbeda dibanding telur ikan lain.
Mentaiko disajikan dengan ragam variasi warna. Mentaiko bisa disajikan secara mentah maupun dimasak. Contohnya, mentaiko kerap dijadikan campuran dalam pembuatan saus mentai. Saus yang kerap dijadikan topping ini menjadi dibuat dari mentaiko, mayonais, dan lain-lain.
Kazunoko
Source: Google image
Telur unik lainnya dari Jepang yang kerap dijadikan kondimen dalam sebuah hidangan adalah kazunoko. Namanya unik, terdengar seperti nama orang. Telur ikan ini pun jadi bagian dari budaya Jepang, lho, utamnya ketika tahun baru.
Kazunoko berasa dari ikan haring yang telah diasinkan. Ikan hering sendiri merupakan spesies yang bisa ditemukan di Alaska. Dalam proses pengasinan, telur juga masih dibungkus dalam membran tipis atau berbentuk padat. Warnanya cenderung kuning pucat. Tentu saja, rasa dari kazunoko adalah asin dengan tekstur renyah.
Kazunoko bisa diolah dalam berbagai hidangan. Beberapa bumbu favorit untuk memasak kazunoko di antaranya sake, dashi, kecap asin, serta mirin. Pada tahun baru, kazunoko akan dimasak menjadi osechi ryori, sebuah hidangan khas tahun baru dari Jepang. Hal ini disebabkan, kazunoko memiliki makna yang begitu dalam yaitu berkelnajutan, kemakmuran, dan kesuburan. Kazunoko pun punya harga yang begitu fantastis. Perlu merogoh kocek yang tinggi untuk mendapatkan telur ikan ini.
Kaviar
Source: unsplash.com/Felix Ramirez
Siapa yang tidak kenal kaviar? Telur ikan ini begitu popular di kalangan pecinta kuliner, apalagi yang mewah dan berkelas. Telur ikan ini berwarna gelap dengan ukurannya yang berada di tengah antara tobiko dan ikura.
Kaviar berasal dari ikan sturgeon, dimana hanya ikan tertentu yang memenuhi kulaifikasi untuk dipanen. Setelah itu, kaviar akan diproses dengan digarami. Jadi, bisa diketahui bahwa kaviar punya rasa asin nan gurih yang khas. teksturnya meletup-letup, begitu nikmat.
Ada banyak jenis kaviar yang tersebar di pasaran. Selain digunakan untuk sushi, kaviar memang lumrah dijadikan topping untuk makanan lain. Kaviar jadi salah satu bahan makanan ekslusif yang punya banderol jual tinggi. Kaviar kerap dijual dalam kemasan kaleng yang bisa ditebus harga jutaan.
Nah, itu dia beberapa telur ikan yang kerap muncu dalam sajian sushi khas Jepang. Tentunya setiap telur ikan akan memberikan rasa terbaiknya dalam setiap suap. Selain itu, Anda harus menyiapkan budget yang cukup jika ingin mengonsumsi sushi dengan topping-topping tersebut.
Selamat mencoba!
Comments:
Leave a Reply