Source: unsplash.com/Shreyak Singh
Jawa Timur menjadi salah satu provinsi di Pulau Jawa yang unik dalam berbagai hal, termasuk kuliner. Hidangan-hidangan di Jawa Timur ini seolah memiliki ciri khas tersendiri yang membuatnya mudah dikenali dan diingat. Biasanya menu-menu dari Jawa Timur memiliki citarasa yang pedas, gurih, dan asin. Walaupun begitu, bukan berarti Jawa Timur tidak memiliki makanan manis. Ada beberapa jenis dessert yang bisa ditemukan di daerah.
Makanan penutup yang manis di Jawa Timur pun wajib dicoba. Beberapa diantaranya punya rasa dan aroma yang lebih lezat karena dibungkus menggunakan daun pisang. Diketahui bahwa penggunaan daun pisang pada makanan dapat menambah wangi yang semakin membangkitkan selera makan. Sejumlah kuliner ini wajib dicoba ketika Anda tengah berkunjung di Jawa Timur.
Daun pisang memang jadi salah satu bahan aromatic yang kerap dimanfaatkan di dunia kuliner. Daun ini mengandung lilin alami serta polifenol. Saat terkena panas, lilin pada daun pisang akan meleleh dan mengeluarkan aroma wangi. Aroma ini nantinya akan menyatu bersama makanan yang dibungkus dan menghasilkan kekhasan tersendiri pada setiap hidangan. Tidak salah, bila sejak dulu daun pisang sudah hadir menemani dapur masyarakat Indonesia.
Mau tahu lebih banyak tentang makanan di Jawa Timur yang berbungkus daun pisang?
Yuk, cek bersama di bawah!
Nagasari
Source: Google Image
Pertama ada kue nagasari yang terbuat dari tepung beras. Tidak hanya itu saja, tetapi kuliner ini menggunakan isian pisang semakin menambah tekstur. Kuliner ini bisa ditemui hampir di seluruh wilayah Pulau Jawa, terutama di pasar tradisional. Kue ini memang jadi menu merakyat yang murah meriah dan cocok untuk hajatan.
Nagasari punya tekstur yang empuk dengan rasa manis karena dibuat menggunakan gula. Selain itu, adanya penambahan pisang memberikan sentuhan legit dan sedikit masam. Ada hint gurih ketika kue basah ini digigit karena penggunaan santan dalam proses pembuatannya. Satu suap nagasari akan membuat ketagihan.
Pembuatan nagasari tebrilang mudah-mudah gampang. Waktu yang diperlukan memang sedikit panjang karena harus melewati beberapa proses. Setelah adonan tepung beras dan bahan lain jadi, nagasari akan dibungkus menggunakan daun pisang berbentuk limas. Terakhir, nagasari akan direbus dalam panic panas. Daun pisang pada nagasari ini memberikan harum yang kian membangkitkan rasa lapar dan ingin mencoba.
Iwel-iwel
Source: Google Image
Nama ini mungkin sedikit baru bagi generasi masa kini. Padahal, kue iwel-iwel sudah ada sejak dulu dan tersebar di kawasan Jawa Timur serta Jawa Tengah. Kue ini dibuat dari teoung ketan, kelapa, dan gula merah. Kombinasi ketiganya memberikan kompleksitas hidangan dalam satu suapan.
Iwel-iwel dibuat dengan mencampurkan tepung ketan dan parutan kelapa muda jadi satu. Adonan dicampur dengan bahan lain dan nantinya akan diberi isian gula merah. Gula merah akan meleleh ketika proses pengukusan. Rasa yang ditawarkan tentu saja kombinasi antara gurih dan manis, bersatu padu dalam mulut. Sedangkan teksturnya empuk serta ada serpihan parutan kelapa yang menyenangkan.
Kue iwel-iwel berasal dari kata kewiwel dalam Bahasa Jawa yang artinya menggemaskan. Penyematan nama tersebut merupakan doa agar anak bisa tumbuh dengan baik, memiliki sikap lucu nan gemas. Nama itu sangat sesuai dengan penyajian kue tersebut, yaitu pada acara-acara tertentu. Walaupun begitu ada juga pedagang-pedagang yang menjual makanan ini di pasar tradisional.
Gethuk Pisang
Source: Google Image
Makanan selanjutnya ialah gethuk pisang, kuliner dari Kediri, Jawa Timur. Jika biasanya Anda mengenal gethuk tanpa adanya pembungkus, gethuk pisang justru disajikan lengkap bersama daun pisang di bagian luarnya. Rasanya begitu unik, tidak seperti gethuk pada umumnya.
Bahan baku gethuk pisang adalah pisang raja nangka yang memiliki citarasa sedikit masam dan manis. Sebelum dimasak, pisang akan dikukus terlebih dahulu hingga 10 jam lamanya. Baru setelah itu ditumbuk sampi halur dan dicampur dengan bahan lain, seperti tepung beras, tepung sagu, dan santan. Sebelum dikukus kembali, gethuk pisang dibungkus terlebih dahulu menggunakan daun pisang. Prosesnya seperti membungkus lemper, jadi akan dikunci di bagian atas dan bawahnya menggunakan lidi.
Gethuk pisang punya warna yang unik, merah bata kecokelatan. Warna tersebut dihasailkan dari campuran bahan yang melebur jadi satu. Teksturnya tentu saja padat, ditambah aroma khas karena daun pisang dijadikan sebagai kemasan. Gethuk pisang ini cukup terbatas keberadaannya, tapi jika ingin mencicip bisa langsung datang ke kota asalnya, Kediri.
Lemet Singkong
Source: Google Image
Di bawah gethuk pisang ada lemet singkong yang sudah dikenal oleh khalayak umum. Jika tidak menyentuhnya langsung, terkadang orang akan sulit membadakan mana lemet mana lemper mana arem-arem. Padahal untuk lemet sendiri bentuknya agak pipih serta dari luar tampak padat juga sedikit panjang. Lemet pun kerap disebut sebagai utri
Bahan dasarlemet adalah singkong yang dicampur dengan kelapa parut. Jadi, tidak salah ketika menggigit ada tekstur singkong yang berserat juga kelapa yang renyah dalam tiap gigitan. Sedangkan warnanya cokelat kekuningan hasil dari penambahan gula jawa dalam proses pembuatan. Tentu saja rasanya manis
Pembuatan lemet dimulai dari singkong yang diparut halus. Lalu tambahkan kelapa parut serta gula aren. Aduk hingga merata. Letakkan adonan pada daun pisang yang sudah dibersihkan. Tusuk menggunakan lidi di bagian atas serta bawahnya. Terakhir bisa dikukus. Lemet bisa ditemukan di pasar tradisional dengan harga yang terjangkau.
Mendut
Source: Google Image
Terakhir, ada mendut. Selain di Jawa Timur, mendut juga cukup popular di daerah Jawa Tengah dan Yogyakarta. Sebab bermandikan santan, mendut sering disebagai kue putri mandi. Jika dibungkus menggunakan daun pisang, bentuknya hampir seperti botok.
Bahan utama dari kue mendut adalah tepung ketan, tepung terigu, juga santan. Kadang kala, mendut akan diberi pewarna agar lebih cantik. Lalu, isiannya berupa kelapa parut yang dimasak bersama gula merah. Kombinasi di luar yang gurih begitu kawin dengan manis dari unti di dalamnya.
Pembuatan mendut hampir sama dengan hidangan lain yang sudah telah disebutkan di atas. Di samping itu, unti dimasak terlebih dahulu dengan melelehkan gula dan dicampur parutan kelapa. Setelah adonan matang, baru masukan unti. Sebelum dibungkus menggunakan daun pisang atau plastic yang lebih modern, mendut akan disiram menggunakan saus santan kental. Ketika dibuka, mendut seolah tengah mandi.
Nah, itu dia beberapa kuliner Jawa Timur yang memiliki citarasa manis dan dibungkus menggunakan daun pisang. Aromanya menggugah selera, berpadu dengan rasa nikmat dari setiap bahan yang digunakan dalam seporsi makanan. Kuliner-kuliner di atas cocok sekali dijadikan teman ketika tengah bersantai sembari minum the atau kopi hangat.
Masih ada banyak makanan lezat yang dibungkus menggunakan daun pisang. Untuk beberapa hidangan tersebut kini eksistensinya telah menyebar sampai luar daerah. Misalnya saja di Jawa Tengah dan Yogyakarta. Di beberapa daerah pun ada makanan yang serupa tetapi namanya berbeda.
Comments:
Leave a Reply