Source: Google Image
Bulan Agustus menjadi waktu yang begitu istimewa bagi masyarakat Indonesia. Pada tanggal 17. 80 tahun yang lalu, Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya dari penjajah. Masa-masa ini begitu terkenang dan diabadikan melalui berbagai wadah. Salah satu hal yang sering dilaksanakan ialah merayakan kemerdekaan dengan mengadakan berbagai lomba.
Tujuh belas Agustus kerap menjadi bulan yang meriah dan kompetitif. Masyarakat biasanya akan membuat perlombaan yang bisa diikuti oleh umum. Meskipun telah memasuki era digital, masih banyak lomba-lomba tradisional yang mengedepankan kerja sama tim maupun individual. Beberapa lomba jadul pun tetap memiliki penggemar.
Lomba-lomba di bawah ini mungkin akan membuka sedkit nostalgia masa anak-anak ketika tujuh belasan.
Yuk, simak!
Lomba Makan Kerupuk, Favorit Semua Anak
Source: Google Image
Lomba pertama yang sulit untuk dihapuskan dari rangkaian perlombaan tujuh belasan adalah makan kerupuk. Lomba ini bahkan bisa diikuti oleh banyak orang, baik tua maupun muda. Antusiasme masyarakatterhadap lomba ini biasanya sangat tinggi. Lomba makan kerupuk mengedepankan strategi dan kecepatan dalam menghabiskan target yang diberkan.
Cara memainkan lomba makan kerupuk pun sangat sederhana. Kerupuk yang diikat menggunaka tali di arah ke depan peserta. Sedangkan, peserta yang turut serta harus memborgol tangan di belakang punggung. Kerupuk harus dihabiskan tanpa harus disentuh tangan. Poin yang membuat seru adalah ketika kerupuk ditarik, peserta akan kesulitan mendapatkan kerupuknya lagi akrena goyangan yang disebabkan dari peserta lain.
Lomba Balap Karung, Banyak Dimodifikasi agar Lebih Seru
Source: Google Image
Selanjutnya tidak akan ketinggalan adalah lomba balap karung. Lomba ini jadi sesuatu yang menyenangkan. Orang tua, anak-anak, remaja, tak luput dari rasa penasaran terhadap lomba ini. Tak ayal bisa lomba balap karung kerap dibuka untuk segala usia.
Perlombaan balap karung sebenarnya tidak terlalu ribet. Peserta hanya harus berlari dan memakai karung. Kemudian kembali ke tempat mulainya perlombaann menggunakan karung. Namun, sata ini sudah banyak modifikasi yang bisa digunakan sebagai variatif lomba. Contohnya saja menggabungkannya dengan lomba balap kelereng, menggunakan atribut tambahan seperti helm, hingga lomba balap karung dengan posisi berjongkok. Lomba ini mengutamakan kecepatan.
Lomba Balap Kelereng, Adu Konsentrasi di Tengah Lapangan
Source: Google Image
Ada juga perlombaan yang mengutamakan konsentrasi, salah satunya adalah balap kelereng. Lomba ini hanya membutuhkan sendok dan kelereng saja. Namun, animonya begitu luar biasa, padahal peserta harus bersikap tenang agar kelereng yang dibawa tidak jatuh.
Lomba balap kelereng ini sebenarnya lebih mementingkan konsentrasi. Banyak peserta yang gagal karena mereka hanya memikirkan bagaimana harus sampai ke titik tujuan terakhir dengan cepat. Orang yang membawa kelereng yang tetap tenang agar tidak jatuh dari sendok. Sedangkan sendok harus tetap tergigit yang memberikan tekanan tersendiri di mulut. Jika jatuh, maka peserta harus kembali ke titik awal mulainya perlombaan.
Lomba Tarik Tambang, Kerja Sama Tim yang Luar Biasa
Source: Google Image
Berikutnya ada lomba tarik tambang yang biasanya lebih disukai oleh remaja dan bapak-bapak. Lomba ini kerap ditunggu-tunggu karena biasannya akan memberikan atmosfer persaiangan yang cukup intensi. Lomba ini mengutamakan kerja sama tim serta kekuatan dalam mengalahkan lawannya.
Terdiri dari dua tim, lumrahnya satu im berisi 4-7 orang untuk menarik tambang. Peserta harus bisa menarik tambang melampaui batas yang sudah ditentukan oleh penyelenggara. Setiap kali lomba tarik tambang diadakan, teriakan penuh semangat akan membawa semangat yang membawa di arena. Terlebih dengan dukungan masyarakat yang menonton, lomba tarik tambang jadi ajang istimewa tersendiri di era globalsasi ini.
Lomba Mencari Belut, Hasil Tangkapan Bisa Dibawa Pulang
Ingin lomba yang lebih seru? Tentu saja ada lomba mencari belut. Hewan yang super licin serta punya aroma khas ini, kerap menjadi salah satu yang diperebutkan ketika perlombaan tujuh belas Agustus. Terutama ibu-ibu, mereka sangat senang sekali bila ada alomba mencari belut. Bahkan di beberapa lokasi hasil tangkapan bisa dibawa pulang.
Lomba mencari belut sebenarnya susah-susah gampang. Tugas utama peserta hanyalah mencari belut saja. Namun, penangkapan belut harus dilakukan dengan tangan kosong. Belut yang licin akan sulit untuk ditangkap. Belum lagi air yang mulai keruh karena sudah terinjak-injak peserta akan semakin menyulitkan dalam proses menemukan belut.
Panjat Pinang, Naik ke Atas untuk Ambil Hadiah
Source: Google Image
Perlombaan ini sebenarnya sudah jarang diadakan, tetapi di beberapa daerah masih ada juga yang semangat dalam melaksanakan panjat pinang. Olahraga ini memang sedikit berisiko, meskipun begitu seru dan menantang. Kerja sama tim, kekuatan, kecepatan, dan strategi dibutuhkan untuk mendapatkan hadiah yang ada di asa.
Panjat pinang mengharuskan pesertanya memanjan pohon pinang yang punya tinggi beberapa meter. Namun, pinang sebelumnya telah dilapisi pelumasa, sehingga akan terasa licin. Peserta harus memikiran cara bagaimana naik ke atas. Ada yang biasanya naik ke pundak, langsung memanjat, dan lain-lain. Sayangnya, di beberapa daerah lomba ini sudah ditiadakan karena dianggap berbahaya. Pernah terjadi pertistiwa dimana memakan korban secara fisik.
Lomba Trenggiling, Saat Anak-anak Cosplay Pakai Kardus
Source: Google Image
Lomba selanjutnya adalah lomba trenggiling yang membutuhkan kardus saja. Lomba ini cukup mudah dilakukan dan kerap disukai anak-anak. Lomba trenggiling memanfaatkan kecepatan dan konsentrasi agar bisa sampai ke tujuan.
Lomba tenggiling ini sangat mudah dilakukan. Peserta akan diberi kardus yang sudah digabung dan menjadi lingkaran. Peserta harus merangkak dari titik mulai sampai garis selesai di dalam kardus tersebut. Agar kardus berputar, peserta harus merangkak. Letak serunya ada di posisi dimana peserta harus cepat dalam mencapai akhir tanpa melihat. Mereka memanfaatkan konsesntrasi dan memori ketika melihat seberapa jauh garis kemenangan sebelum menggunakan kardus.
Lomba Sundul Air, Penuh Kesegaran yang Seru
Source: Google Image
Tidak ketinggalan ada lomba sundul air, satu lomba yang sangat disukai oleh anak-anak. Lomba ini membutuhkan ketenangan, konsentrasi, dan taktik yang cerdas. Meskipun sederhana hanya harus memecahkan plastik berisi air, tetapi ternyta dalam prosesnya tidak mudah, lho.
Peserta lomba ini akan ditutup matanya, lalu diputar sebelum akhirnya memecahkan air dalam plastik dengan cara disundul atau dipukul. Sayangnya, terkadang peserta sering meleset. Perlu waktu untuk mencapai titik di bawah plastik air. Belum lagi ketika disundur, air akan bergoyang dan berpindah. Setelah pecah, air akan tumpah ke tubuh. Anak-anak begitu menyukai lomba yang berkaitan dengan air.
Estafet Tepung dan Air, Tentang Kepecayaan pada Rekan
Lomba yang terkdang membuat emosi, adalah estafet tepung dan air. Perlombaan ini bukan hanya masalah cepat, tetapi juga kepercayaan apda rekan satu tim. Pasalnya, peserta tidak diperkenankan untuk melihat satu sama lain saat perlombaan berlangsung.
Perlombaan ini masuk ke dalam kategori kelompok. Setiap anggota kelompok akan diberi wadah untuk mengambil tepung atau air. Peserta paling depan akan mengambil, lalu mengoper ke belakang dari atas tanpa melihat. Biasanya jika terpaku apda waktu, mereka akan lekas segera, sehingga sasaran tidak tepat. Entah basah atau penuh tepung adalah yang dirasakan di belakang orang paling depan. Perlombaan ini begitu menyenangkan dan seru.
Nah, itu dia beberapa lomba tradisional yang sampai saat ini masih dilakukan. Lomba-lomba ini terus mengalami perubahan seiring berkembangnya zaman. Namun, nostagia yang dirasakan tetap terasa, walaupun hanya setahun sekali.
Comments:
Leave a Reply