Ketahui Grind Size Kopi untuk Maksimalkan Rasa Setiap Seduhan


Source: unsplash.com/Ngyuen Tong Hai Van

Setiap suguhan kopi memiliki aroma dan rasa yang berbeda-beda. Selain karena perbedaan beans atau biji kopi, ada factor tertentu yang bisa memengaruhi rasa sebuah rasa dari kopi, salah satunya yaitu grind size. Hal ini bukan sesuatu yang baru bagi pecinta kopi.

Level ukuran gilingan kopi atau grind size sangat memengaruhi proses ekstraksi kopi. Dalam teknik tertentu, grind size bahkan harus diperhatikan sedemikian rupa untuk mendapatkan rasa sesuai ekspetasi. Berbeda cara seduh, berbeda pula ukuran gilingan kopi yang digunakan. Jika semua disamakan, maka keistimewaan dari kopi tersebut tidak akan bisa ternikmati secara maksimal. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui ukuran gilingan kopi atau grind size.

Extra Coarse Grind

Source: unsplash.com/Tamara Harhai

Ukuran pertama yang bisa dikenali disebut dengan extra coarse grind. Ukuran ini cukup kasar, memberikan rasa yang lebih light, sehingga cocok untuk pembuatan cold brew. Kopi cold brew adalah jenis kopi yang membutuhkan waktu seduh kurang lebih 7-12 jam menggunakan air suhu ruang. Cold brew memang dikenal dengan rasa yang lebih ringan dengan menonjolkan kesan fruity atau floral. Jika gilingan terlalu halus, maka akan menimbulkan sisi pahit yang overwhelmed, membuat tidak nyaman ketika diminum.

Coarse Grind

Source: unsplash.com/Hrushi Chavhan

Selanjutnya ada ukuran coarse grind atau kasar. Ukuran gilingan kopi yang satu ini masih cenderung besar, seperti garam laut atau pasir. Metode penyeduhan kopi yang baik untuk level gilingan ini adalah French press, cold brew, atau percolator. Coarse grind merupakan bentuk ideal untuk proses ektraksi yang panjang. 

Contoh penggunakan gilingan kopi pada level ini adalah french press. Alat ini membutuhkan waktu dalam ekstraksi kopi untuk mengeluarkan rasa yang lebih optimal. Dalam french press terdapat filter yang nantinya akan digunakan untuk memisahkan air dengan ampas kopi. Jika grind size terlalu kecil, kopi akan terbawa filter dan mengendap bersama ekstraksi kopi. 

Medium Coarse Grind

Source: unsplash.com/Grace Ho

Level berikutnya adalah medium coarse. Pada level ini biji kopi akan digiling dengan ukuran yang lebih lembut daripada caorse grind, tetapi masih ada tekstur yang terlihat, seperti gula pasir. Medium coarse cocok digunakan untuk menyeduh kopi yang memerlukan proses seimbang. Beberapa metode yang bisa digunakan seperti chemex dan clever dripper

Melihat dari alat yang digunakan, medium coarse sangat cocok untuk kombinasi proses perendaman serta penyaringan. Seperti chemex, dimana aliran air akan berjalan perlahan atau clever dripper yang memerlukan proses perendaman terlebih dahulu sebelum akhirnya disaring. Cara ini akan memberikan citarasa kopi yang lebih balance.

Medium Grind

Source: unsplash.com/Luke Porter

Menuju ke gilingan yang lebih halus, bisa disebut dengan medium grind. Teksturnya sudah lebh seragam, menyerupai pasir. Ukuran gilingan kopi ini sangat cocok digunakan pada metode yang tepat dan seimbang dalam proses ekstrasi. Alat yang disarankan untuk menyeduh ukuran ini adaah drip coffee maker, pour over (V60, kalita wave), dan aeropress

Seduhan kopi yang menggunakan medium grind akan memberikan keseimbangan rasa yang intens. Level gilingan kopi ini sangat serbaguna, terutama bagi pemula. Untuk memastikan bahwa ukuran kopi berada pada posisi ini, bisa dilihat dari bagaimana air menetes. Sebab jika terlalu kasar, air akan cepat menetes dan jika terlalu halus, air akan lambat dalam menetes. 

Medium-Fine Grind

Source: unsplash.com/Ashkan Forouzani

Level gilingan kopi selanjutnya adalah medium-fine grind. Pada level ini, kopi memang lebih halus dari medium, tetapi belum disarankan untuk membuat espresso. Teksturnya seperti pasir yang lebih halus daripada medium grindGrind size ini memungkinkan kopi jadi lebih strong. Beberapa metode yang bisa digunakan adalah aeropress, siphon, dan moka pot. 

Medium-fine grind akan memberikan sensasi yang lebih tebal atau kental di dalam mulut. Proses ekstrasi yang cepat pun akan memberikan intensitas rasa yang cukup rich. Hasil dari medium-fine grind bisa dipadukan dengan susu untuk membuat variasi yang berbeda. 

Fine Grind

Source: unsplash.com/Zarak Khan

Masuk ke kategori halus, ada fine grind. Tekstur pada level ini sudah menyerupai garam dapur, halus dan merata. Fine grind acap kali diseduh menggunakan alat yang bertekanan tinggi, seperti espresso. Hasil akhirnya lebih kompleks, rich, dan strong. Namun, moka pot pun bisa digunakan untuk menyeduh kopi ukuran finde grind

Rasa optimal dari fine grind bisa didapatkan dengan proses ekstrasi singkat, dimana air mengalir dengan cepat, sehingga rasanya lebih intens. Hasilnya pun lebih kental dan memberikan sensasi caramel, cokelat, atau earthy yang khas. Fine grind menjadi dasar untuk membuat berbagai menu kopi, seperti kopi susu atau americano. 

Extra Frind Grind

Source: Freepik.com

Masuk ke level terakhir yaitu extr fine grind atau tingkatan paling halus dari gilingan kopi. Teksturnya bisa seperti tepung. Tentu saja kopi jenis ini sangat mudah untuk larut di dalam air, sehingga tidak memerlukan penyaringan dan waktu yang singkat. 

Metode paling cocok untuk ukuran extra fine grind adalah turkish coffee. Hidangan kopi ini memanfaatkan gilingan kopi yang sangat halus dan direbus bersamaan dengan air dalam alat khusus bernama cezve. Hasilnya tentu saja pekat dan kental karena kopi tercampur dan mengendap bersama air. 

Tentu saja, berbeda jenis gilingan, maka metode yang digunakan pun akan berbeda. Tiap-tiap grind size akan menghasilkan rasa dan pengalaman sendiri. Diproses sesuai cara yang tepat dapat memaksimalkan keistmewaan dari suatu beans

Adapun beberapa faktor yang bisa diperhatikan untuk mengoptimalkan rasa dari seduhan kopi. 

Pertama, yaitu tentang waktu seduh kopi. Sederhana, tetapi ini penting karena waktu yang dperlukan setiap ukuran berbeda-beda. Semakin halus, maka waktu penyeduhannya akan semakin singkat, bahkan terkadang memerlukan alat dengan tekanan tinggi, seperti espresso. Namun, jika ingin mendapatkan yang lebih clean, maka gunakan gilingan kasar dengan ekstraksi yang memerlukan cukup banyak waktu. 

Kedua, adalah metode yang digunakan. Masing-masing grind size dapat mengeluarkan rasa terbaiknya ketika bertemu dengan metode penyeduhan yang tepat. Misalnya dengan medium grind, kopi akan pas diseduh dengan metode pour over. Atau jika memilih lebih kasar, french press lebih disarankan. Selain itu, penggilingan kopi juga bisa dilakukan dengan dua pilihan alat, yaitu burr grinder dan blade grinder

Ketiga, berkaitan dengan rasa kopi yang dihasilkan. Gilingan yang kasar akan membuat rasa lebih masam dengan aftertaste lebih clean atau ringan. Sedangkan semakin halus gilingan, maka rasanya jauh lebih pekat, pahit, dan bold. Tinggal pilih salah satu saja, mau minum kopi apa hari ini. 

Bagi banyak orang, minum kopi mungkin hal sederhana yang bisa dilakukan setiap hari. Menuang, menyeduh, dan menikmatinya ketika sudah jadi seperti rutinitas yang dilalui. Namun, ternyata beragam elemen dalam kopi ternyata dapat dikulik lagi, termasuk bagaimana ukuran gilingan kopi yang bisa memengaruhi rasa. Lewat dari situlah, ditemukan berbagai rasa khas setiap kopi. 

Comments:

Leave a Reply

you may also like

...