Source: pariwisata.jogjakota.go.id
Kicak bukan cicak, adalah kuliner tradisiona yang bisa ditemukan ketika bulan Ramadhan. Kuliner ini tidak dijual secara sembarngan, melainkan hanya ada di Pasar Sore Kauman. Keberadaannya memang begitu langka, bahkan di pasar tradisionalpun akan sulit ditemui.
Kicak dibuat menggunakan ketan yang ditumbuk sampai halus. Selanjutnya, ketan yang sudah halus akan dicampur dengan santan, nangka, dan gula merah. Bahan-bahan ini kemudian dimasak dan terakhir dibaluri kelapa parut. Dilihat dari bahan-bahan pembuatannya, kicak bercitarasa manis dan beraroma wangi dari nangka.
Kuliner manis ini sudah diperkenalkan sejak tahun 70-an. Kicak awalnya ditujukan sebagai takjil, maka dari itu keberadaannya memang hanya ada pada bulan puasa saja. Ternyata, lidah masyarakat cocok dengan rasa manis kicak. Dari sana, kicak diproduksi secara konsisten selama bulan Ramadhan. Banyak orang yang berburu kicak untuk berbuka puasa karena porsinya yang kecil begitu pas untuk sekali gigit.
Kicak hanya bisa ditemukan di Kampung Kauman, Yogyakarta. Makanan ini telah menjelma menjadi ikon di kampung wisata religi yang berlokasi di dekat Alun-Alun Utara. Diketahui, Kampung Kauman memang sudah dikenal sebagai tempat perkembangan Islam dengan banyaknya ulama yang berdakwah di are ini.
Agenda Pasar Sore merupakan kegiatan tahunan Kampung Kauman ketika Bulan Ramadhan. Pasar ini menyediakan banyak takjil dan hanya buka pada sore hari. Banyak wisatawan yang mampir kemari karena penasaran dan berburu kuliner. Terlebih, banyak pedagang yang menjajakan makanan tradisional di sini, seperti kicak, kipo, clorot, dan lain-lain.
Comments:
Leave a Reply