Source: Unsplash.com/Milo Miloezger
Pegunungan Menoreh merupakan wilayah yang membentang di sepanjang Daerah Istimewa Yogyakarta. Salah satu kabupaten yang dilalui gugusan pegunungan ini adalah Kulon Progo. Setidaknya ada lima kapanewon yang dilewati, yaitu Samigaluh, Kalibawang, Girimulyo, dan Pengasih.
Memiliki dataran tinggi yang cantik, wilayah-wilayah ini memang kerap jadi jujukan untuk berwisata. Di samping itu, tanah yang subuh memberikan inspirasi bagi masyarakat untuk bercocok tanam. Ada banyak tumbuhan yang subur berkembang di daerah tersebut, misalnya saja kopi yang dikenal dengan Kopi Menoreh.
Kopi menjadi komoditas unggulan di wilayah Kulon Progo. Lahan pertanian kopi di sini mencapai lebih dari 1.400 hektare. Hasil panen pertahunnya mencapai 438 ton dengan produtivitas 540 kilogram per hectare.
Source: instagram.ccom/kopi.menoreh
Sejak tahun 80-an, produksi kopi di Menoreh sudah dikenal luas. Bahkan pada tahun itu, daerah Menoreh ini disebut sebagai ââ¬Åkopenââ¬Â atau sentra kopi di Kulon Progo. Jumlah petani kopi sendiri mencapai 5.400 orang yang tersebar di seluruh daerah. Hal ini sejalan dengan banyaknya kedai kopi yang beroperasi di sepanjang Pegunungan Menoreh. Bisa disimpulkan, kopi menjadi mata pencaharian yang cukup menjanjikan di area Pegunungan Menoreh.
Jenis kopi yang dibudidayakan yaitu arabika dan robusta. Setiap daerah menghasilkan karakteristik kopi yang berbeda-beda, sehingga dari rasanyapun turut berbeda. Walaupun belum terlalu maksimal, komoditi kopi di Menoreh sudah melanglangbuana ke luar negeri. Beberapa kali kopi Menoreh diperkenalkan di kancah internasional.
Saat ini, Kopi Menoreh menjadi bintang utama Jogja International Coffee Day. Acara yang diadakan untuk memperingati Hari Kopi Sedunia ini memiliki tujuan yang mulia untuk memperkenalkan jenis kopi lokal, Kopi Menoreh dan Kopi Merapi. Pada hari Minggu kemarin, 29 September 2024, dibagikan 1.000 gelas untuk masyarakat umum.
Comments:
Leave a Reply