Prinsip Parenting untuk Ayah dan Bunda, Bentuk Karakter Anak Sejak Dini


Source: unsplash.com/Bruno Mascimento

Sebagai sosok orang tua yang sudah atau nanti akan memiliki buah hati, harus menyiapkan pola asuh yang sesuai. Tidak hanya itu saja, pola asuh ini harus didasari prinsip yang dipegang kuat oleh orang tua. Tentunya, tak melupakan tujuan dari parenting dimana anak bisa tumbuh dengan sehat, tidak kekurangan kasih sayang, serta tumbuh jadi anak yang cerdas. Bukan hanya itu saja, orang tua pun wajib menjaga mental anak agar terhindar dari rasa cemas, depresi, sampai pergaulan bebas.

Mengutip beberapa sumber, ada beberapa prinsip yang bisa diterapkan oleh ayah dan bunda dalam mengasuh anak. Orang tua sebagai mitra pertama anak, harus diberikan sejak dini untuk membentuk krakter yang berbudi luhur. Oleh karenanya, bukan masalah jika orang tua pun turut belajar untuk menjaga anak dalam masa pertumbuhannya.

Jadilah Sosok Panutan yang Baik

Source: unsplash.com/Hillshire Farm

Anak tumbuh selangkah demi selangkah. Ketika kecil, anak sangat pandai dalam menirukan segala hal. Mereka bisa meniru apa yang dilihatnya, apalagi jika objek tersebut berlalu-lalang secara intens. Dari sifat tersebut, orang tua bisa memanfaatkannya dengan bersikap selalu baik, agar anak bisa menirukannya juga dan menjadi sebuah kebiasaan di masa mendatang.

Ayah dan bunda bisa melakukan hal-hal sederhana terlebih dahulu, menyesuaikan usia dari si kecil. Misalnya ketika anak masih balita, orang tua dapat mengajarkan makan menggunakan tangan kanan, mengucapkan kata “maaf” dan “terima kasih” atau menghabiskan makanan yang sudah disediakan. Lalu, jika usia sudah bertambah besar, orang tua bisa mengajarkan hal lain, seperti mengonsumsi makanan sehat nan bergizi, olahraga secara teratur, membuang sampah pada tempatnya, dan belajar saling menghormati satu sama lain.

Anak yang baik tumbuh dari orang tua yang baik pula.

Anak Harus Disiplin, Jangan Terlalu Dimanjakan

Source: unsplash.com/Providence Doucet

Pernah melihat orang tua yang selalu memanjakan anaknya? Sebenarnya itu bukan hal yang salah, tetapi ada baiknya jangan terlalu sering memenuhi kemauan anak, walaupun ketika anak tidak dituruti bisa menjadi tantrum. Peran orang tua di sini harus mengajarkan disiplin agar terbentuk karakter yang tidak egois.

Orang tua harus pandai memilah, mana kemauan anak yang logis dan baik untuk dikabulkan serta kemauan asal bunyi yang kadang tidak mungkin. Perlu ditekankan bahwa tidak semua hal bisa dimiliki oleh anak secara instan. Orang tua bisa mengajarkan bagaimana anak dalam bersikap menghadapi sebuah kemauan dengan lembut, tidak menaikkan suara, dan tanpa kekerasan. Setelah itu, ketika anak mencapai sesuatu yang baik, sekecil apapun itu, jangan lupa diapresiasi.

Tumbuhkan Sifat Mandiri Anak

Source: unsplash.com/Kelly Sikkema

Daripada memanjakan anak dengan menuruti kemauan anak, ada baiknya jika Anda sebagai orang tua bisa mengajarkan kemandirian sejak dini. Anda bisa memberikan kepercayaan, kesempatan, dan apresiasi terhadap hal-hal yang kecil yang dilakukan atau dipelajari. Tidak perlu memaksa anak melakukan sesuatu yang besar dan berlebihan, karena tentunya anak masih dalam tahap belajar.

Contoh hal yang bisa jadi kebiasaan mandiri, yang bisa diterapkan sejak dini pada anak, adalah merapikan tempat tidur, merapikan mainan, mengembalikan tempat makan setelah selesai, dan lain-lain. Ucapkan pujian kecil untuk mendukung setiap perbuatan baik yang dilakukannya. Pastikan anak merasa senang dan dihargai terhadap apa yang dilakukannya seremeh apapun itu.

Memasuki masa yang lebih dewasa, orang tua pun tak lepas dari peran mendukung kemandirian anak. Anda bisa menunjukkan sifat perhatian, dengan mendengarkan cerita serta keluh kesah anak. Jika anak meminta saran pun, Anda bisa memberikannya sebagai bahan pertimbangan dalam penyelesaian masalah. Namun, jangan lepaskan pengawasan pada anak, meskipun ia sudah tumbuh jauh lebih besar. 

Luangkan Waktu untuk Keluarga

Source: unsplash.com/Ann Danilina

Di era kini, banyak anak yang tumbuh tanpa kasih sayang yang penuh dari orang tua. Biasanya penyebabnya adalah kesibukan dalam beraktivitas, baik bekerja atau tengah menjalani pendidikan yang sulit ditinggalkan. Namun, sebagai orang tua, hal tersebut tidak bisa dibenarkan, karena anak juga termasuk prioritas yang seharusnya berada di atas. 

Mungkin wajar, ketika seorang anak melakukan tindakan kenakalan secara wajar. Hal yang pasti adalah anak memiliki alasan khusus mengapa mereka melakukan tindakan tersebut. Salah satu penybab yang paling umum adalah mereka tengah mencari perhatia dari orang tua. Mereka berpikir bahwa dengan melakukan kenakalan, orang tua akan memberi perhatian lebih. Oleh karena itu, sebelum kenakalan itu terjadi, sebagai orang tua, Anda harus memberikan perhatian terlebih dahulu di tengah kesibukan yang menyerbu. Luangkan waktu untuk anak Anda dan keluarga atau buat family time secara rutin. 

Memberikan perhatian melalui family time tidak perlu mengadakan acara yang berlebihan. Sekali dua kali, mungkin anak bisa didajak bermain keluar. Namun, ketika waktu terbatas, Anda bisa menyediakan waktu untuk memberi perhatian pada anak. Misalnya pagi saat sarapan, siang ketika menjemput sekolah, dan malam sebelum tidur. Memberi perhatian di sini bukan berarti Anda harus terus menerus berada di samping si kecil. Anda tetap harus menyediakan space sendiri agar si kecil punya privasi dan melatih kemandiriannya. 

Buat Aturan Sesuai Kesepakatan Bersama

Source: unsplash.com/Jonny Gios

Prinsip lain yang tidak kalah penting adalah membuat aturan di dalam rumah. Tentu saja, setiap rumah memiliki peraturannya sendiri yang harus dilakukan setiap hari. Peraturan ini dapat dijadikan pedoman dalam bertindak dan berperilaku di lingkungan rumah atau sesama penghuninya. Tentunya, aturan ini harus dibuat dengan kesepakatan bersama. 

Peraturan di dalam rumah juga akan membantu proses pengenalan anak pada hal yang dan buruk. Oleh karena itu, ayah dan bunda perlu melibatkan si kecil secara langsung dalam pembuatan peraturan tersebut. Orang tua juga harus mendengarkan dan mempertimbangkan usulan yang dilontarkan oleh anak. 

Contoh aturan yang bisa diterapkan oleh ayah dan bunda serta si kecil yaitu pembuatan jadwal screen time. Anak tidak boleh menonton terlalu sering, begitupun orang tua juga bisa menaati aturan tetsebut. Atau peraturan sederhana lain dengan menyimpan barang-barang pribadi sesuai tempatnya. Anda harus berperilaku demikian agar dapat ditiru oleh anak. 

Menerapkan prinsip parenting memang wajib bagi setiap orang tua. Walaupun, dalam pelaksanaannya tidaklah mudah. Mungkin ada hal yang membuat Anda kesal atau marah, tapi semua itu harus diredam terlebih dahulu untuk membentuk karakter anak yang lebih baik di masa depan. 

Sebagai mitra pertama untuk anak, ayah dan bunda harus menyiptakan lingkungan yang sehat dan baik sejak anak masih kecil. Seiring waktu, sesuaikan dengan usia anak. Anda harus konsisten dalam menjalankan setiap prinsip, tapi bukan berarti prinsip ini tidak bisa berubah. Anda juga harus sadar bahwa usia anak kian bertambah, maka pola pikirnya tentu berubah. Saat ini sudah ada banyak tempat konsultasi untuk Anda dalam parenting. Jangan sampai Anda melewatkan tumbuh kembang anak karena tidak memberikan perhatian sejak dini. 

Comments:

Leave a Reply

you may also like

...