Source: Pexels.com/Karolina Grabowska
Pernah mendengar metode dry cleansing?
Kulit sebagai bagian terlua dari tubuh harus dibersihkan setiap hari dari berbagai kotoran. Umumnya, membersihkan kulit bisa menggunakan air dan cleansing product, seperti micellar water atau cleansing balm. Alih-alih menggunakan air, ada metode dry cleansing yang justru dilakukan sebaliknya.
Faktanya, dry cleansing tidak benar-benar tidak menggunakan air. Metode ini memanfaatkan facial foam yang diaplikasikan pada wajah kering sembri dipijat. Setelah itu, baru dibilas hingga bersih dengan tetap dipijat.
Dry cleansing dianggap lebih gentle dibandingkan dengan metode membersihkan kulit yang lain. Hal ini disebabkan cara pembersihan wajah seperti demikian dapat mengaktifkan bahan aktif dalam produk facial foam. Tujuannya tentu saja untuk mendapatkan kelembapan yang lebih optimal.
Source: Pexels.com/SHVETS Productions
Pemilik kulit sensitif sangat disarankan menggunakan dry cleansing. Metode ini akan menjaga kelembapan kulit serta memberikan hidrasi yang cukup. Di samping itu, dry cleansing cukup lembut untuk kulit yang sensitif. Kombinasikan dengan produk pilihan yang memliki formula ringan tanpa sulfaktan.
Baik untuk kulit sensitif, dry cleansing tidak terlalu direkomendasikan bagi pemilik kulit berminyak. Jenis kulit ini akan lebih maksimal dibersihkan menggunakan facial foam yang mengandung sulfaktan tinggi. Fungsi dari sulfaktan ini adalah membersihkan minyak sekaligus kotoran. Sedangkan sulfaktan hanya bisa aktif bila dikenai air. Jadi, setiap kulit, maka berbeda cara perawatannya.
Dry cleansing memberikan solusi mudah bagi pemilik kulit sensitif. Ketika harus membersihkan wajah menyeluruh menjadi lebih mudah dan aman. Wajah lebih siap untuk menerima asupan skincare lain setelah itu.
Comments:
Leave a Reply