Source: unsplash.com/Shiromani Kant
Pernah dengar istilah stress akademik?
Kondisi tersebut biasanya dialami oleh pelajar maupun mahasiswa saat berhadapan dengan segudang aktivitas sekolah, terutama kegiatan pembelajaran dan tugas-tugas yang dibebankan setiap harinya. Walaupun masih anak sekolah atau kuliahan, tetapi stress yang datang akibat aktivitas belajar dapat membuat banyak hal negatif datang, misalnya menurunannya produktivitas, motivasi berkurang, yang paling buruk adalah berpengaruh dalam keseimbangan mental. Keadaan seperti ini harus ditangani dan dikelola secara tepat agar tidak berkelanjutan serta mengganggu jalannya aktivitas pendidikan.
Sering kali, seseorang yang tengah tertekan karena akademik tidak menunjukkan aba-aba. Mereka akan terliha begitu rajin, belajar, mengumpulkan tugas, dan mendapatkan nilai sempurna. Namun, kita tidak tahu bagaimana mereka melakukan semuanya.
Ada beberapa cara untuk mengelola stres akademik, mulai dari hal kecil hingga aktivitas riil yang dapat dilakukan.
Pahami Asal Muasal Stress
Source: unsplash.com/Vitaly Gariev
Sebelum seseorang dapat mengatasi rasa stress yang sedang dialami, penting untuk mengetahui sebab mengapa stres itu bisa terjadi. Jika stres akademik, maka biasanya hal utama yang menyebabkan keadaan tersebut adalah beban tugas menumpuk, jadwal padat, hingga merusak pengaturan waktu dengan kegiatan lain. Belum lagi adanya perasaan negatif, seperti kegagalan, ketidaksempurnaan dalam pengerjaan, atau ekspetasi dari lingkungan yang menekan diri.
Mengetahui pemicu timbulnya stres dapat mempermudah Anda dalam mencari solusinya. Misalnya dengan mengatur menejemen waktu, agar beban tugas bisa berkurang secara bertahap tanpa harus kehilangan waktu istirahat dan kegiatan lain. Atau tentang bagaimana mengatasi rasa takut yang bisa diterapkan dalam menghadapi tekanan dari pihak luar.
Terapkan Menejemen Waktu
Source: unsplash.com/Cathryn Lavery
Sebenarnya tugas yang mudah jadi lebih sulit karena ketidaktepatan dalam mengatur waktu. Banyak tugas terbengkalai karena tidak dijadikan prioritas. Alasan yang sering dilontarka pun beragam untuk menunda penyelesaian tugas, mulai dari lelah, pusing, bahkan karena mengerjakan tugas lainnya. Sikap seperti itu bila dibiarkan terus menerus tentunya akan menyebabkan keteteran, hingga akhirnya terbengkalai.
Agar stres akademik tidak semakin besar dan rumit, masalah tersebut harus diatasi segera. Solusi paling mudah dalam menghadapi masalah itu adalah membuat jadwal. Anda bisa memulai membuat skala prioritas. Kemudian, buat waktu kapan Anda harus mengerjakan tugas, kapan harus istirahat, dan melakukan kegiatan lain. Jika bisa dilakukan, ketika memiliki waktu uang tugas bisa dicicil agar tidak terburu-buru dan hasilnya lebih maksimal.
Terapkan Meditasi
Source: unsplash.com/JD Mason
Tahukah cara sederhana untuk menjaga mental agar tetap tenang? Cukup atur napas dan hening sejenak. Anda bisa melakukan meditasi, mengumpulkan lagi fokus yang seang berceceran akibat terlalu banyak tugas dari sekolah atau kampus. Anda bisa menarik napas dalam, tenangkan pikiran, untuk kembalikan kondisi semula.
Tugas, presentasi, kerja kelompok, ditambah organisasi mungkin akan membuat perasaan berkecamuk. Segala perasaan bisa jadi berkumpul jadi satu, buat perasaan tidak nyaman. Adanya energi yang bercampur aduk dapat membuat hati tak tenang, sehingga fokus pun bisa pecah. Hal sederhana yang Anda butuhkan adalah latihan pernapasan, diam sebentar, dan hirup udara sedalam-dalamnya. Lakukan selama beberapa menit sampai kepala cukup adem dan benak tidak terlalu berisik. Setelah fokus siap, Anda bisa melanjutkan pekerjaan lagi.
Selalu Bersikap Positif
Source: unsplash.com/helena lopes
Selalu berperasaan baik pada setiap hal dapat membuat Anda lebih nyaman dalam bertindak. Perasaan yang positif akan lebih ringan, termasuk bagi pelajar dan mahasiswa yang dihadang stres akademik di depan mata. Daripada menjadikan tugas sebagai beban, Anda bisa menjadikan hal tersebut sebagai tantangan dan peluang untuk mengambangkan diri.
Tugas adalah misi yang harus diselesaikan. Semakin banyak tugas dengan perubahan-perubahannya, maka level yang Anda miliki sebagai pelajar dan mahasiswa tentunya semakin meningkatkan. Anda dapat bersyukur atas pencapaian yang telah dilakukan, sekecil apapun. Jangan takut untuk merayakannya, menggunakan hal-hal sederhana. Hargai setiap perjuangan yang sudah dilalui susah payah. Optimis dan tetap tersenyum adalah jalan menjaga kewarasan di tengah kesibukan menjalani pendidikan.
Terapkan Hidup Sehat
Source: unsplash.com/tara glaser
Jiwa yang sehat terdapat di tubuh yang sehat, ungkapan itu mungkin memang tepat adanya. Ketika fisik sedang mengalami sakit, tentunya hal tersebut akan memengaruhi hormon yang meningkatkan stres. Tubuh yang sakit justru membuat tidak fokus, bahkan overthinking. Hal inilah pula yang menyebabkan aktivitas akademik seseorang bisa terganggu.
Oleh karena itu, disarankan bagi para pelajar dan mahasiswa tetap menerapkan pola hidup sehat. Ini bukan hanya tentang olahraga atau menggerakan tubuh secara berkala, tetapi lebih kompleks dengan mengatur gizi makanan, kecukupan istirahat, serta memenejemen waktu dalam membagi prioritas. Saat ini, sudah banyak tips bagaimana memulai hidup sehat. Tinggal sesuaikan saja atau datangi ahli agar lebih teratur dan terarah.
Cari Hiburan di Luar Aktivitas Belajar
Source: unsplash.com/Mollie Sivaram
Siapa bilang seorang pelajar dan mahasiswa tidak bisa refreshing? Mereka tetap bisa mencuri waktu untuk melakukan healing. Bahkan sangat disarankan untuk mencari kegiatan yang berada di luar jangkauan kegiatan akademik.
Ada banyak macam aktivitas di dunia ini yang begitu menarik dilakukan. Misalnya saja menonton tv, mendengarkan lagu, bersepeda, jogging, mencoba makanan baru, dan lain-lain. Hindari sementara kegiatan yang berhubungan dengan belajar atau akademik. Fokuslah untuk mengembalikan pikiran agar segar. Sebab, ketika otak sudah fresh, konsentrasi pun bisa didapatkan dengan mudah.
Apresiasi Dukungan dari Orang Lain
Source: unsplash.com/vitaly gariev
Ada kalanya, ketika merasa terpuruk, ada saja orang yang akan datang untuk memberikan semangat, entah teman, guru, atau keluarga. Sebagai seorang pelajar dan mahasiswa, jangan abaikan bentuk dukungan itu. Jadikan support yang didapatkan sebagai pemacu agar lebih mampu melewati setiap beban akademik.
Tidak hanya satu orah, para pelajar atau mahasiswa dapat membuka ruang obrolan. Membicarakan mengenai masalah, keluhan, agar mendapatkan perspektif baru serta meringankan tekanan mental. Bergabung dengan komunitas, berbicara dengan banyak orang, menambah relasi, mampu memberikan pemikiran yang dilihat dari berbagai sisi. Jadi, semakin kuat maka mtoivasi menyelesaikan tugas itu akan semakin besar.
Nah, itu dia beberapa hal yang bisa dilakukan ketika stress akademik datang. Mencuri waktu di sela kegiatan tidak ada salahnya, jika memang jadwa yang dibuat begitu rapat. Misalnya saja ketika sedang belajar, beri jeda 10 menit untuk sekadar berjalan-jalan, menarik otot agar tidak pegal. Atau ambil camilan sehat agar proses belajar tidak membosankan.
Stress akademik lumrah dialami semua orang yang sedang atau pernah melakukan kegiatan pendidikan. Beban tugas yang diberikan oleh satu mentor dengan mentor yang lain, tidak jarang memang begitu berat dan memiliki level berbeda-beda. Namun, bagaimana pun hal tersebut harus diselesaikan sampai tuntas. Jangan terlalu sering menunda pekerjaan supaya tidak menumpuk di belakang dan membuat kelabakan sendiri. Hindari sistem kebut semalam untuk menjaga tubuh tetap dalam kondisi fit. Ingatlah bahwa menjadi seorang pelajar atau mahasiswa memerlukan jiwa dan fisik yang fit.
Comments:
Leave a Reply