Wajib Dikunjungi! 6 Pasar Unik di Kota Solo untuk Cari Oleh-oleh


Source: unsplash.com/Fala Syam

Kota Solo selalu jadi destinasi istimewa di kala liburan hampir tiba. Kota yang terkenal akan produksi batiknya ini memang kaya akan budaya, sejarah, serta nilai-nilai kearifan lokal. Salah satu wujud nyatanya berupa pernak-pernik unik yang bisa ditemukan di pasar-pasar tradisional. Pastinya membawakan barang-barang unik untuk orang tersayang jadi suatu hal yang jangan sampai terlewatkan. 

Solo bisa dibilang cukup cekatan dalam merawat tempat yang strategis, temasuk pasar. Sebagai lokasi jual-beli barang-barang kebutuhan, pasar di Solo pun terbagi menjadi segmen-segmen yang menarik untuk disambangi. Beberapa lokasi kerap kali dituju oleh para wisatawan domestic maupun mancanegara ketika tengah memburu oleh-oleh.

Lebih lanjur, cek rekomendasinya di bawah, yuk!

Berburu Busana di Pasar Klewer

Source: Google Image

Pertama dan termasuk dalam kategori popular di Jawa Tengah yaitu Pasar Klewer. Lokasi pasar ini berada di Jalan Dr. Rajiman No.50, Gajahan, Kecamatan Psar Kliwon, Kota Surakarta, tidak jauh dari wilayah kraton. Pasar ini dikenal banyak orang karena memiliki ratusan kios yang menawarkan variasi pakaian dengan harga murah.

Barang utama yang dijual di Pasar Klewer memang gombalan. Mulai dari daster batik, kebaya, baju dalam, jarik, dan lain-lain bisa ditemukan di pasar ini. Harga yang dipatok pun sangat terjangkau. Biasanya orang akan membeli dalam jumlah banyak karena harga akan jatuh lebih murah. Tidak heran, bila Pasar Klewer kerap dituju sebagai tempat para tengkulak mencari barang dagangan.

Di beberapa tahun sebelumnya, pernah terjadi kebakaran hebat di Pasar Klewer. Pedagang-pedagang harus rehat sejenak ketika prosesi renovasi. Syukurnya sekarang pasar ini sudah kembali beroperasi lagi bersama konsep modernitas yang tersuguh. Kios-kios pedagang semakin tertata dilengkapi fasilitas escalator dan lift yang pastinya memudahkan para wisatawan juga pedagang.

Lengkapi Kebutuhan di Pasar Gede

Source: facebook.com/Diamond Hotel

Salah satu pasar tertua di Solo dengan tampilan vintage yang mengundang rasa penasaran. Pada dasarnya Pasar Gede ini sama seperti pasar-pasar lain yang menjual kebutuhan sehari-hari, seperti bahan pokok, sayur, buah, dan sebagainya. Hanya saja suasana yang menyergap di area ini berbeda dengan pasar-pasar lain.

Pasar Gede punya area yang besar di Jalan Jenderal Urip Sumoharjo, Sudiropraja, Kecamatan Jebres. Pasar ini begitu lengkap untuk memenuhi keperluan sdehari-hari. Pengunjung pun bisa menemukan hal-hal yang mungkin sulit ditemukan di pasar lain, misalnya saja simplisia atau tumbuhan jamu.

Hal menarik dari Pasar Gede tentunya adalah kuliner. Pengunjung yang datang bisa berburu hidangan tradisional di seputar kawasan pasar. Nama-nama legendaris seperti dawet telasih "Bu Dermi", lenjongan milik "Yu Sum", nasi liwet, cambuk rambak, sampai makanan non-halal dapat diburu di area pasar tersebut. 

Cari Barang Bekas di Pasar Klithikan Notoharjo

Source: Google Image

Bukan menjual sayur dan kebutuhan pokok, Pasar Klithikan Notoharjo justru menawarkan benda-benda bekas yang bisa ditebus dengan harga terjangkau. Pasar ini berada di Jalan Sungai Serang I No. 313, Semanggi, Kecamatan Pasar Kliwon. Pasar ini mungkin tak setua pasar lain di Kota Solo sebab usianya baru hampir menginjak angka dua puluh tahun.

Sejarah pasar ini cukup menakjubkan karena harus memindagkan seribu pedagang kaki lima atau PKL dari lapak sebelumnya. Pemerintah Kota Solo akhirnya mewujudkan program tersebut dengan pembangunan tempat baru yang lebih nyaman. Pasar ini dimulai tahun 2006 dan mendapatkan rokor muri. Hingga saat ini pasar tersebut masih sibuk beroperasi.

Pedagang akan menggelar dagangannya di dalam pasar maupun di halaman parkira. Jam bukanya berlangsung sejak pukul lima pagi. Pedagang oprokan akan menggelar dagangannya sampai pukul sembilan. Dilanjutkan pedagang spare part yang bisa bertahan sampai malam. Sedangkan pedagang kios lumrahnya akan menutup tokonya pada pukul enam sore. Paling ramai, orang-orang berkunjung pada akhir pekan.

Tinjau Koleksi Antik Pasar Triwindu

Source: Kemenparekraf/Wonderful Indonesia

Anda pecinta barang-barang antik? Ingin berburu tapi takut boncos? Pasar Triwindu jawabannya!

Pasar Triwindu bersemayam di Jalan Diponegoro, Keprabon, Kecamatan Banjarsari. Pasar ini cukup strategis karena di dekat pusat kota dan wisata, salah satunya adalah Kraton Mangkunegaran. Dibuka semenjak 1939, Pasar Triwindu menjadi jajaran teratas bangunan tua di wilayah Kota Solo.

Pasar Triwindu punya sejarah yang menarik. Pembangunannya bertepatan dengan 24 tahun bertahtanya KGPAA Mangkunegara VII. Nama triwindu sendiri punya makna yaitu delapan tahun rangkap tiga, sesuai jumlah waktu raja memimpin.

Awalnya, pasar ini hanya tempat biasa, dimana orang-orang mencari nafkah dengan menjual beragam benda, seperti makanan, pakaian, hingga majalah atau Koran. Bahkan pedagangnya sendiri pun memang orang-orang yang berdomisi di sekitar tempat tersebut. Namun, seiring waktu berjalan, ketika terjadi krisis keungan, masyarakat kelas atas mulai menjual barang-barang kepunyaannya. Barang-barang itu dikatakan punya nilai jual tinggi karena antik dan estetik. Dari sanalah tercipta kawasan jual-beli barang-barang antik nan unik di Kota Solo.

Hingga kini Pasar Triwindu masih beroperasi. Saat datang, pengunjung langsung disuguhi beragam pernak-pernik menarik, dari guci, pakaian, topeng, lampu, alat music, bisa ditemukan di sini. Harganya pun bervariasi, tergantung dari seberapa langka dan antiknya benda tersebut. Lokasi ini begitu cocok bagi wisatawan yang hobi koleksi akan barang vintage.

Pernak-pernik Pernikahan di Pasar Harjodaksino

Source: Google Image

Sudah umum pasar menjual kebutuhan sehari-hari, tapi bagaimana dengan kebutuhan pernikahan?

Di Solo, ada satu pasar yang pedagangnya khusus menjual benda-benda untuk acara pernikahan, lho. Pasar ini bernama Pasar Harjodaksino, alamatnya di jalan Yos sudarso, Danakusuman, Serengan. Namun, bila wisatawan ingin berkunjung kemari, perhatikan jam operasionalnya karena dimulai sejak pukul setengah tiga pagi hingga dua belas siang saja.

Pasar ini memang punya pasang surut yang luar biasa. Sempat ditutup ketika pandemic melanda, pedagang bermanuver berjualan di tempat lain. Ada wacana juga yang mengatakan bahwa pasar ini akan direvitalisasi karena pembangunannya berada di wilayah yang sempit. Walaupun demikian, kegiatan transaksi di Pasar Harjodaksino masih berjalan.

Semakin berkembangnya zaman, pasar ini pun mulai melebarkan sayapnya dalam berbagai sektor. Tidak hanya berfokus pada perlengkapan pernikahan, tetapi juga kebutuhan pokok, sayur, buah, dan lain-lain. Tetap saja, Pasar Harjodaksino menarik untuk berburu oleh-oleh.

Oleh-oleh Anti Mainstream dari Pasar Mebel

Source: Google Photo/Katiman Najib

Oleh-oleh baju, gantungan kunci, dan kuliner mungkin sudah biasa. Bagaimana dengan produk mebel?

Di Solo ada pasar unik yang diisi dengan furniture kayu dalam kios-kios mebel. Namanya Pasar Mebel yang berlokasi di Jebres, Kota Surakarta. Terbilang masih anyar, pasar ini mulai dibuka sejak tahun 2024 kemarin pada lahan seluas 6000 meter persegi.

Pasar Mebel termasuk ke dalam kategori bangunan baru yang modern. Arsitekturnya pun megah, lebar, serta lengang. Pasar ini diisi oleh dengan 20 kios dan 68 unit los pedagang mebel. Pengunjung bisa leluasa melihat-lihat produk mebel serta proses pembuatannya. Menjadi satu hal yang unik jika membawa mebel khas Solo ke tempat tinggal.

Beberapa pasar di atas bisa diakses dengan berbagai kendaraan. Lokasinya sendiri begitu strategis, berada di pinggir jalan, pusat kota, serta berdekatan tempat-tempat wisata yang popular. Pasar-pasar tersebut dapat dimasukan ke dalam itinerary perjalanan saat mengunjungi Kota Solo.

Comments:

Leave a Reply

you may also like

...