Yuk, Cari Tahu Film Box Office Karya Komika Indonesia!


Source: unsplash.com/Brands&People

Stand up comedy ialah sebuah hiburan yang cukup banyak diminati oleh masyarakat Indonesia. Acara komedi berbentuk pertunjukkan tunggal atau monolog ini sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1970-an, dengan fenomena kemunculan kelompok-kelompok pelawak. Namun, istilah stand up comedy baru popular tahun 2011 melalui Komunitas Stand Up Comedy Indonesia yang dipelopori oleh beberapa nama, seperti Ernest Prakasa, Raditya Dika, Isman HS, Ryan Adriandhy, dan Pandji Pragiwaksono.

Tahun berlalu, komunitas stand up tersebut melahirkan beragam penampil (komika) yang kini berkiprah di dunia entertain Indonesia. Para komika ini bahkan tidak hanya tampil di atas panggung secara one man show saja, tetapi telah melebarkan sayapnya ke ranah industri film. Setiap tahunnya, pasti ada ada karya dimana para komik turut andil dalam pengerjaannya.

Sudah kerap tampil di depan penonton, beberapa komika akhirnya mencoba membuat film layar lebar dengan mengambil peran sebagai sutradara. Jangan salah, judul-judul film yang diciptakan para komika ini justru mendapatkan antusiasme yang tinggi dari para penikmat film. Karya yang disajikan begitu segar karena adanya proses kreatif yang unik dari setiap prosesnya. Tidak jarang, film karya komika ini mendapatkan title box office sebab tiketnya terjual hingga jutaan.

Yuk, coba cari tahu film karya komika Indonesia yang bisa jadi rekomendasi tontonan saat senggang!

Cek Toko Sebelah (2016)

Source: Google Image

Ernest Prakasa yang pernah menjadi juara 3 dalam kompetisi stand up comedy di salah satu stasiun televisi berhasil membuat sebuah karya yang sangat menarik dengan tajuk “Cek Toko Sebelah.” Film ini tayang tahun 2016 dan keluar sebagai pemenang dalam kategori Penulis Skenario terbaik dalam ajang Festival Film Indonesia (FFI). Cerita yang berputar pada hubungan keluarga ini berhasil marup sebanyak 2,6 juta penonton. Bahkan film ini memiliki sequel-nya, “Cek Toko Sebelah 2.”

Cerita “Cek Toko Sebelah” berpusat pada kisah keluarga Koh Afuk (Chew Kin Wah) dengan dua putranya, Erwin (Ernest Prakasa) dan Yohan (Dion Wiyoko). Erwin tampil sebagai sosok muda yang berhasil merintis karirnya, sedangkan Yohan memiliki sifat pemberontak yang tidak disukai Koh Afuk. Ketika kesehatan Koh Afuk memburuk, ia ingin mewariskan toko kelontongnya pada Erwin, sebagai anak kesayangannya. Namun, hal tersebut ditentang Yohan karena merasa hal tersebut tidak adil. Dilema yang dirasakan Erwin semakin menjadi-jadi saat Natelie (Giselle Anastasia), kekasihnya, juga tidak setuju bila Erwin meninggalkan karirnya demi toko kelontong.

Hangout (2016)

Source: Google Image

Sebelum membangun komunitas stand up comedy bersama the founders, Raditya Dika telah lebih dulu memulai karirnya sebagai seorang penulis buku. Judul pertama yang berhasil diterbitkan dengan animo segar yaitu “Kambing Jantan.” Komika yang sering dipanggil dengan sebutan Bang Radit ini pun terus melahirkan judul-judul buku lain dengan genre comedy dan slice of life, bahkan beberapa sudah dijadikan film. Namun, Raditya Dika berbekal segudang pengalamannya, berhasil keluar dari zona nyaman dengan melahirkan sebuah karya bergaya thriller yang dibalut komedi bertajuk “Hangout.” Film ini ditonton lebih dari 2,6 juta kali.

“Hangout” dibintangi oleh banyak aktris dan actor kondang dari Indonesia, sebut saja Mathias Muchus, Prilly Latuconsinca, Dinda Kanya Dewi, Surya Saputra, Titi Kamal, dan Gading Marten. Raditya Dika juga berperan dalam film ini bersama dua comedian lain, yaitu Sholeh Solihun dan Bayu Skak. Cerita bermula ketika Dika (Raditya Dika) dan beberapa public figure lain mendapatkan undangan misterius ke sebuah pulau terpencil yang berjanji akan memberikan imbalan besar. Sesampainya di sana, mereka justru menghadapi berbagai terror pembunuhan. Satu persatu dari peserta undangan tersebut tewas. Aksi tuduh menuduh yang diliputi rasa takut kian membesar di antara peserta yang tersisa.

Susah Sinyal (2017)

Source: Google Image

Tahun 2017 lalu, film “Susah Sinyal” pernah jadi perbincangan di kalangan masyarakat. Film ini digarap langsung oleh Ernest Prakasa, sedangkan naskahnya dibuat bersama sang istri, Meira Anastasia. Menurut data terakhir, film ini berhasil menjual 2,1 juta tiket pada masa itu. Tentunya angka ini begitu fantastis.

“Susah Sinyal” memiliki genre drama keluarga dengan selipan humor di beberapa part-nya. “Susah Sinyal” menceritakan seorang pengacara bernama Ellen (Adinia Wirasti) seorang orang tua tunggal yang tidak memiliki waktu membesarkan putrinya, Kiara (Aurora Ribero). Sang putri yang akhirnya tumbuh jadi gadis yang suka memberontak, akhirnya lebih suka mengungkapkan perasaannya melalui media social. Mental Kiara pun mulai terguncang ketika neneknya tiada akibat terkena serangan jantung. Ellen sebagai ibu ingin menghibur putrinya yang kala itu tengah kalut dengan mengajaknya berlibur atau quality time. Sayangnya, aca berlibur ke Sumba itu justru mengancam karir Ellen di Jakarta.

Ngeri-ngeri Sedap (2022)

Source: Google Image

Film berjudul “Ngeri-ngeri Sedap” jadi topik hangat sejak perilisan perdanya di tahun 2022 lalu. Film dengan genre drama keluarga ini pun berhasil menyita perhatian masyarakat. Tidak hanya cerita yang unik, dalam film yang disutradarai oleh Benedion ini turut mengangkat kebudayaan Batak. “Ngeri-ngeri Sedap” meraup keuntungan yang besari dari 2,8 juta penayangan. Tidak hanya sampai situ saja, kesuksesan film garapan rumah produksi Imajinari tersebut didaftarkan dalam kategori Film Panjang Internasional Terbaik di Academy Awards ke-95.

Konflik berawal dari Pak Domu (Arswendy Bening Swara) dan Mak Domu (Tika Panggabean) yang merasakan kerinduan pada anak-anaknya yang merantau ke Pulau Jawa. Ketiga anaknya, Domu (Boris Bokir), Gabe (Lolox), dan Sahat (Indra Jegel), selalu memiliki alasan ketika disuruh pulang ke rumah. Sampai akhirnya, sepasang suami istri tersebut melakukan rencana ngeri-ngeri sedap dengan bepura-pura cerai. Sarma (Gheta Bhebhita) jatuh dalam perangkap tersebut. Mau tidak mau, ketiga anaknya pun pulang ke rumah untuk menyelesaikan masalah dan mengunjungi orang tuanya.

Agak Laen (2024)

Source: Google Image

Fenomena “Agak Laen” terus menghantui layar lebar bahkan hingga hari penayangan ke-99. Jumlah penonton yang didapatkan bahkan melampaui 9 juta, menjadikan film garapan Muhadkly Acho ini masuk ke dalam daftar Film Terlaris Sepanjang Masa di Indonesia. Memang, “Agak Laen” menampilkan cerita yang fresh, tidak terlalu berat, dengan bumbu komedi khas yang mengocok perut. Prestasi “Agak Laen” yang dirilis pada tanggal 1 Ferbruari 2024 ini tidak hanya jadi box office, tetapi berhasil menembus pasar internasional, di antaranya Amerika Serikat, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Singapura. Rumah produksi Korea Selatan pun telah sepakat dengan Imajinari untuk membuat film ini ke versi korea.

Film “Agak Laen” diperankan oleh empat komika kawakan, yaitu Benedion, Indra Jegel, Boris Bokir, dan Oki Rengga. Mereka berperan sebagai empat sahabat yang menjaga wahana rumah hantu di pasar malam. Sayangnya, wahana ini sepi pengunjung, dianggap tidak menyeramkan, sehingga orang yang datang tidak merasa takut. Demi menyelematkan wahana tersebut, mereka melakukan renovasi. Hal tidak terduga saat wahana tersebut kedatangan seorang pengunjung dan tewas di tempat karena serangan jantung. Bene, Jegel, Boris, dan Oki pun berinisiatif mengubur jenazah Gilang. Siapa yang saka justru tempat itu jadi viral karena dianggap sangat menyeramkan. Namun, mereka akhirnya harus bergelut dengan kepolisian karena kasus yang menimpa.

Jumbo (2025)


Dirilis 2025 ini, film “Jumbo” bisa dibilang meraih kesuksesan besar. Film animasi ini disutradari oleh pemenang kompetisi stand up comedy musim pertama, Ryan Adriandhy bersama 400 lebih animator. Line up film Lebaran ini menembus 10 juta penonton, menjadikannya sebagai film paling laris sepanjang masa, mengalahkan “KKN di Desa Penari.” Bahkan, “Jumbo” pun menembus pasar luar negeri. Berbagai pujian didapatkan dalam film ini.

“Jumbo” bercerita tentang petualangan Don bersama kedua sahabatnya, Mae dan Nurman, dalam misi pencarian buku dongenganya yang hilang karena dicuri Atta. Perjalanan mereka yang penuh tantangan semakin terasa setelah pertemuannya dengan arwah bernama Meri yang mencari kedua orang tuanya. Meri dan Don akhirnya sepakat saling membantu. Petualaangan mereka menciptakan berbagai suasana yang haru, seru, dan berkesan.

Nah, itu dia beberapa list film karya komika Indonesia yang berhasil mendapatkan box office. Beberapa film sudah bisa ditonton melalui aplikasi streaming, seperti Netflix. Namun, ada juga yang saat ini belum bisa ditonton secara mandiri di rumah. Selain judul-judul tersebut, masih banyak film karya komika yang cukup menarik disaksikan, seperti “Partikelir” karya Pandji Pragiwaksono, “Marmut Merah Jambu” dan “Manusia Setengah Salmon” karya Raditya Dika, “Kaka Boss” karya Arie Kriting dan Kristo Immanuel, “Imperfect: Antara Karier, Cinta, dan Timbangan” karya Ernest Prakasa, serta lain-lain.

Comments:

Leave a Reply

you may also like

...