Source: unsplash.com/Ankit Saxena
Bali adalah destinasi wisata favorit dari banyak turis, terutama manca negara. Bali digemari karena panorama alam yang begitu menakjubkan, mulai dari laut, area perkotaan, pedesaan, hingga pegunungan yang menyejukan mata. Di sisi lain, Bali juga kaya akan kebudayaan yang diperkenalkan oleh masyarakat melalui beragam bentuk, salah satunya dengan menjadikannya sebagai bentuk souvenir. Adanya pernak-pernik bertema kearifan lokal ini menambah daya tarik tersendiri, khususnya untuk mereka yang gemar mencari oleh-oleh, contohnya baju barong, batik, endek, dan lain-lain.
Wisatawan bisa berkunjung ke tempat tertentu jika ingin mendapatkan souvenir berkonsep budaya tradisional Bali. Nama Krisna Oleh-Oleh Bali dan Joger Jelek mungkin sudah banyak diperbincangkan karena dua toko ini memang kerap jadi jujukan turis saat berwisata ke Bali. Padahal masih ada tempat-tempat popular lain yang tak kalah menarik.
Yuk, cek di bawah buat tahu lebih lanjut!
Pasar Seni Kumbasari

Source: Pinterest
Tempat pertama yang akan dibicarakan adalah Pasar Seni Kumbasari yang berlokasi di Denpasar. Tempat ini bersebelahan dengan Pasar Badung, yang berjarak 12 menit saja dari pusa ibukota Provinsi Bali tersebut. Pasar Seni Kumbasari berisi banyak pedagang yang menjual beragam pernk-pernik, seperti lukisan, patung, ukiran, kain, dan aksesoris.
Pasar ini cukup besar dengan empat lantai dan ratusan kios. Produk-produk seni dijajakan oleh para pedagang lokal dengan harga yang bervariasi. Tidak perlu cemas karena Pasar Seni Kumbasari sudah didukung dengan area parkir, food court sederhana, dan toilet.
Pasar Seni Kumbasari menjadi objek yang terkenal di wilayah jantung kota Denpasar. Lokasinya sangat strategis, tapi tetap menampilkan sisi tradisi yang cukup kental. Di sini, pengunjung dapat berinteraksi dengan pedagang secara lebih intens dalam hal tawar menawar, mengamati produk kreatif, dan pastinya menjadi ladang untuk berburu oleh-oleh.
Pasar Badung

Source: Pinterest
Salah satu tempat legendaris di Bali, yaitu Pasar Badung. Lokasinya ada di Denpasar, bersebarangan dengan Pasar Seni Kumbasari. Kedua pasar terkenal ini hanya dipisahkan dengan sungai Badung. Tepatnya di Jalan Badung, Denpasar.
Pasar Badung diisi dengan kurang lebih 1600 pedagang yang aktif selama 24 jam. Tentunya ada sedikit perbedaan ketika pagi dan malam hari. Suasana pada pagi hari dibangun oleh orang-orang yang sibuk mengisi dapur, membeli sayur-mayur, bahan-bahan pokok, ubarampe sembahyang dan sejenisnya. Kuliner lokal menjamur pada permulaan hari, minta untuk dicicipi satu persatu. Namun, waktu kian menuju malam, Pasar Badung akan disesaki wisatawan yang berburu oleh-oleh.
Pasar ini masih menganut system tawar menawar. Artinya, calon pembeli bisa mematok harganya sendiri dari harga yang sudah ditetapkan oleh penjual.Tinggal bagaimana wisatawan dalam menyepakati harga karena di sana turis mancanegara pun tertarik untuk membeli.
Pasar Seni Kuta

Source: Pinterest
Berkunjung ke Kuta artinya wisatawan siap untuk mendapatkna view laut dengan pasir yang lembut, ombak besar, sert sunset menawan. Kuta memang punya beberapa pantai kenamaan yang punya pemandangan indah dan ombak besar, sehingga bisa digunakan untuk surfing, seperti Kuta, Legian, dan Seminyak. Lingkungan seperti itu mendukung kegiatan perekonomian masyarakat dalam berbagai hal, termasuk pernak-pernik khas Bali.
Pasar Seni Kuta atau Pasar Seni Legian jadi satu daya tarik tersendiri di Kuta. Di sini, wisatawan bisa menemukan beragam souvenir, mulai dari benda seni, tekstil, pakaian bertema Bali, perhiasan, dan lain-lain. Ada dua area yang bisa dikunjungi, indoor dan outdoor yang berisi produk kreatif. Cocok sekali jika ingin berburu oleh-oleh.
Pasar seni tersebut buka dari pagi jam 6 sampai pukul 11, setiap hari. Sebenarnya jam operasional ini fleksibel, tergantung dari setiap toko yang membuka lapak di sana. Sama seperti di Badung dan Kumbasari, di pasar ini pun pembeli bisa berkomunikasi secara informal, lebih santai, banyak pilihan dan tentunya bisa tawa menawar.
Serimpi Bali

Source: Pinterest
Toko oleh-oleh unik yang wajib dikunjungi tidak lengkap tanpa adanya Serimpi Bali. Toko ini juga berlokasi di Kuta yang dulunya mengalami pasang surut hingga kini telah berhasil jadi tempat wisata yang unik dan menarik. Serimpi Bali bukan hanya menjajakan benda, tetapi menhadirkan pengalaman berkesan bagi para pengunjungnya.
Serimpi Bali merupakan wujud usaha keluarga yang berkembang dari tahun ke tahun. Dulunya, Serimpi hanya menjajakan souvenir-souvenir umum dijajakan di toko oleh-oleh untuk turis. Namun, cara ini nampaknya kurang berhasil, sehingga sang pemilik mulai berinovasi dengan menghadirkan para seniman lokal. Sekarang, di sepanjang jalan pengunjung bisa melihat lukisan, patung, perhiasan yang terjajar rapi di Serimpi Bali.
Ketika akhir pekan tiba, pengunjung bisa mengikuti lokakarya bersama para pengrajin lokal. Kerajinan yang ditawarkan adalah membuat batik dengan biaya yang terbilang murah, yaitu Rp 150.000 untuk satu kali sesi. Workshop batik ini bahkan jadi favorit dan selalu habis setiap kali diadakan.
Pasar Sukawati

Source: Pinterest
Pasar Sukawati sudah dikenal sejak puluhan tahun lalu sebagai salah satu pasar terbesar di Pulau Bali. Lokasinya ada di Jalan Raya Sukawati, Gianyar, memang lebih membutuhkan waktu jika melakukan perjalanan dari pusat kota Denpasar. Namun, popularitasnya membuat banyak turis rela menempuh jarak untuk sampai ke pasar ini.
Pasar Sukawati dulunya hanya diisi oleh warung-warung kecil. Kemudian, para seniman satu persatu mulai datang menjajakan hasil pekerjaannya. Jadilah Pasar Sukawati seperti sekarang yang banyak menjual pernak-pernik, kain, pakaian jadi, dan lain0lain.
Sesuai dengan branding-nya sebagai pasar seni terbesar, Pasar Sukawati selalu ramai setiap saat. Kerajinan tangan dengan warna-warni mencuri perhatian, para seniman beraktivitas, hingga pertunjukan tari tradisional bisa disaksikan di satu tempat yang sama. Di samping itu, Pasar Sukawati punya keunikan dalam arsitekturnya yang kental akan budaya Hindu, sangat vintage dan penuh makna dari setiap ukiran yang terpampang di sepanjang dinding.
Desa Beng

Source: dok. Universitas Warmadewa
Masih di kawasan Gianyar, ada sebuah desa yang sekarang dikenal sebagai sentra dari kaos barong. Salah satu souvenir favorit para wisatawan yaitu kaos bergambar barong, dengan desain u-neck, dan sedikit ornament rawis di ujung lengan. Memang, kaos ini sudah dangat mengglobal, baik turis mancanegara maupun domestic pasti tertarik menjadikannya sebagai oleh-oleh. Sebenarnya wisatawan bisa mendatangi rumah produksinya langsung di Desa Beng.
Desa Beng berlokasi di Kecamatan Gianyar, kurang lebih 3 km dari Kota Gianyar. Desa ini menjelma menjadi sentra kaos barong di Pulai Bali. Lebih dari 15 rumah produksi yang membuat kaos barong untuk didistribusikan di toko oleh-oleh.
Siapa sangka bahwa pembuatan kaos barong ini masih dilakukan secara manual. Dalam pengeringan warna saja masih bergantung dengan cahaya marahari, sehingga cuaca begitu mendukung untuk keberhasilan membuat produk ini. Jika beruntung, wisatawan bisa melihat proses pembuatan kaos barong secara langsung.
Sebagai kawasan yang diminati banyak wisatawan berbagai daerah, Bali pun menawarkan keunikan budayanya melalui souvenir yang dijual di toko-toko oleh-oleh. Unsur kearifan lokal berkolaborasi dengan kegiatan jual-beli mampu menumbuhkan ekonomi kreatif. Adanya pilihan-pilihan ini mampu memudahkan wisatawan dalam menemukan souvenir sebagai buah tangan.
Comments:
Leave a Reply