Sampai di Titik Nadir, Lagu Baru Kahitna & Monita Ini Bikin Hati Remuk!


Source: @kahitna on Instagram


Grup musik legendaris Indonesia, Kahitna, merayakan perjalanan panjangnya selama 39 tahun dengan merilis single terbaru berjudul Titik Nadir pada tanggal 24 Juni 2025. Lagu yang penuh dengan nuansa patah hati dan reflektif ini kembali mendapat sentuhan istimewa melalui kolaborasi dengan penyanyi bersuara lembut dan penuh jiwa, Monita Tahalea.

Lagu Titik Nadir menggambarkan pengalaman emosional yang intens, yakni kisah tentang dua hati yang masih menyimpan rasa, namun tidak mampu bersama karena takdir memisahkan mereka. Tema ini dituangkan dalam lirik yang menyayat hati, antara lain:

"Sampai juga di titik nadir, cinta ini semakin tak mungkin ku raih..."

Lirik-lirik tersebut mencerminkan perjalanan emosional keikhlasan yang digambarkan sebagai the next level of ikhlas ketika cinta sejati berakhir tidak atas dasar kepemilikan, melainkan penerimaan.

Tanggal 24 Juni bertepatan dengan ulang tahun Kahitna yang ke-39. Grup yang dibentuk pada 1986 tersebut merayakan momen ini dengan merilis Titik Nadir sebagai hadiah untuk penggemar setia mereka, yang dikenal sebagai Soulmate.

Unggahan Instagram Kahitna memperlihatkan rasa syukur mereka:

"24 Juni 2025, KAHITNA sudah mengelilingi matahari sebanyak 39 kali...Terima kasih untuk cinta Soulmate"

Perayaan ini meneruskan tradisi Kahitna yang kerap memberikan karya kontemplatif dan bernuansa cinta mendalam untuk para pendengarnya.

Pemilihan Monita Tahalea sebagai kolaborator di Titik Nadir didasarkan pada keselarasan visi musikal antara mereka. Suara Monita yang hangat dan lembut mampu mengekspresikan kesunyian dan luka dalam lagu ini dengan begitu tulus. Kolaborasi ini menghasilkan harmoni vokal yang memperkaya teks lirikal dan mood, meningkatkan nuansa puitis yang menjadi ciri khas Kahitna.

Musikalitas Kahitna tak lekang oleh waktu Titik Nadir mengusung aransemen khas mereka: harmoni yang puitis, melodi yang lembut, namun tetap menyentuh lapisan emosi terdalam. Kolaborasi Monita memberikan warna berbeda dalam balutan musik, menghadirkan dongeng suara yang bersahaja namun kuat.

Meski belum dirilis secara lengkap dalam wawancara, publik sudah menyadari detil retrorika dan dinamika suara yang pas, mencerminkan perpaduan klasik dan modern dalam struktur musik.

Tema ikhlas dan patah hati yang diangkat Titik Nadir relevan dengan banyak orang dewasa yang mengalami fase perpisahan. Konsep "cinta tanpa kepemilikan" adalah refleksi psikologis mendalam tentang penerimaan dan pemulihan. Lagu semacam ini dapat menjadi pendamping emosional bagi pendengar yang tengah menjalani masa transisi hidup, kehilangan atau melepaskan.

Comments:

Leave a Reply

you may also like